Thursday 17 March 2016

Diatas Awan masih ada Awan

Lihat gambar ini:



Awan Cumulonimbus  ini kok bagian atasnya agak geje (gak jelas) ya? Flat gitu... seperti tertahan sesuatu. 
Kenapa ya?
Awan yang biasa kita lihat setiap hari : Cumulonimbus, Cumulus, Altostratus, dsb. adalah awan-awan yang tetes airnya atau kristal es nya berasal dari permukaan bumi. Tahu dong, cara pembentukan awan?
Kebangetan kalo gak tahu... dulu waktu TK aja KebumianZone udah diajarin kok -_-
Biasa lah—air dari laut/sungai/danau/transpirasi tumbuhan menguap... naik ke atas... mendingin... uap air mengembun jadi air... dan taraaaaaa~ terbentuklah awan! Yep, inilah mekanisme paling basic untuk pembentukan awan. Awan juga bisa terbentuk  dengan cara:
1)      Perkembangan awan lain, misalnya altocumulus yang membesar dapat membentuk statocumulus. 
2)      Pendinginan suatu lapisan udara secara keseluruhan, misalnya jika atmosfer bagian bawah mendingin, akan terbentuk stratus di sana.
3)      Penguapan awan lain, misalnya cirrostratus tipis yang menguap dapat menjadi cirrocumulus.
4)      Dan lain lain.

Yang jelas, intinya awan-awan yang biasa kita lihat ini asalnya dari uap air di permukaan bumi yang naik
lalu mendingin menjadi awan. Nah, awan-awan ini akan terhenti ketika mencapai puncak troposfer alias
tropopause. Loh, kenapa harus begitu?

Sekarang—gimana caranya paket udara yang mengandung uap air bisa naik dan membentuk awan-awan indah? Pada prinsipnya, paket udara akan terus naik kalau dia lebih enteng dari lingkungan sekitarnya. Bagaimana caranya agar lebih enteng?Tentunya paket itu harus lebih panas.

Perhatikan struktur melintang atmosfer berikut. Garis menunjukkan suhu.


Perhatikan batas antara troposfer dan stratosfer (yaitu tropopause). Dari permukaan bumi ke bagian atas troposfer, suhu udara semakin dingin. Karenanya, mudah bagi sebuah paket udara yang panas bin lembab untuk terus naik.. naik... dan naik... di daerah troposfer—kan suhu lingkungannya dingin banget, otomatis paket udara jadi lebih hot dan lebih enteng. Masalah datang ketika paket udara mulai bertemu stratosfer. Di stratosfer, suhu udara makin ke atas justru makin panas... alhasil paket udara tadi, kalau dibandingkan dengan kondisi lingkungan di stratosfer, malah jadidingin! Dingin = berat, karena berat paket udara nggak bisa naik lagi. Dengan kata lain, gerakan vertikal paket udara terhenti di tropopause.
Inilah mengapa awan-awan Cuma ada di troposfer.

Apa itu artinya gak ada awan yang berada di atas troposfer? Eh, jangan salah! Awan-awan yang terbentuk dari hasil naiknya uap air dari permukaan bumi lah yang nggak bisa menembus tropopause. Nah, gimana kalo suplai airnya bukan dari permukaan bumi, tapi dari luar angkasa? Beneran ada loh! :D
Wow, jadi emang bener ya, ada UFO yang semprot-semprot air di bagian atas atmosfer?
Mari kenalan dengan awan nacreous dan awan noctilucent... dan asalnya mereka BUKAN dari alien Mars....

Awan nacreous, asal katanya dari “nacrea” yang artinya mutiara. Awan ini memang tampak berkilau mutiara. Belum diketahui pasti komposisi awan nacreous, namun diperkirakan terdiri atas tetes air (cair /padat?) yang kelewat dingin. Awan ini berada di stratosfer pada ketinggian 30 km. Walau cantik, awan ini berbahaya! ialah yang menyebabkan lubang ozon di antartika. (Lebih lanjut silakan baca Wikipedia ini)


Awan noctilucent, yang berarti “awan malam yang berkilau” terdiri atas kristal-kristal es. Airnya berasal dari meteor yang terpecah di atmosfer atas atau dari reaksi kimia yang melibatkan gas methan. Awan ini berada di mesosfer bagian atas dengan ketinggian kira-kira 75 km.


Kedua awan ini baru terlihat di daerah kutub, di mana matahari bersinar cukup rendah sehingga kilau keduanya tampak jelas.

Wah, ternyata di atas awan masih ada awan!

No comments:

Post a Comment