Apa itu tornado?
Tornado adalah salah satu wahana permainan favorit di Dufan.
-,- maksudnya tornado bencana itu loh, kaaak…
Ehem, dalam dunia meteorologi, tornado didefinisikan sebagai angin kencang yang berputar mengitari daerah bertekanan sangat rendah. Tornado—yang juga beken dengan sebutan twister—cukup sempit : berdiameter antara 100 sampai 600 m. Yah.. walaupun ada pengecualian sih. Beberapa tornado ekstrim cuma berdiameter beberapa meter dan tornado ekstrim lain ada yang selebar 1 mil! Huwih… Normalnya, tornado bertahan hidup beberapa menit aja dan “meneror” lintasan sepanjang 7 km dengan kecepatan antara 20 sampai 40 knot. Kekuatan tornado diukur dengan Skala Fujita, sebagai penghormatan kepada meteorologis Theodore Fujita dari University of Chicago.
Riwayat Tornado
Gak mau kalah dengan awan Cumulus, tornado juga punya riwayat hidup.
Pertama, tahap putaran-debu (dust-whirl stage). Di sini debu-debu tiba-tiba terbang ke atas dan disambut oleh pusaran mirip belalai pendek yang menjuntai dari dasar awan Cumulonimbus.
Kedua, tahap pengaturan (organizing stage). “Belalai” tadi makin panjang dan makin jelas bentuknya.
Ketiga, tahap matang (mature stage). Posisi belalai makin vertikal dan telah mencapai lebar serta kekuatan maksimalnya. Tornado sudah terbentuk, siap menghancurkan segala rintangan yang menghadang.
Keempat, Tahap pengecilan (shrinking stage). Diameter tornado mengecil, tornado makin miring, kerusakan berkurang.
Kelima, tahap peluruhan (decay stage). Tornado terentang sampai bentuknya mirip tali. Perlahan tornado menghilang.
Bagaimana tornado terbentuk?
Pertama-tama, harus terbentuk awan Cumulonimbus yang cukup besar. Tapi, tidak semua Cumulonimbus besar bisa menelurkan tornado. Ingat lagi bahasan kita di posting Cumulus, Riwayatmu kini, Cumulonimbus yang sedang terbentuk memiliki arus udara naik atauupdraft. Nah, agar cumulonimbus menelurkan tornado, updraft tadi harus berputar. Lah, bagaimana caranya updraft bisa berputar? Updraft bisa berputar di daerah denganvertical wind shear yang kuat. Wind shear adalah angin yang kecepatan atau arahnya berubah secara drastis pada jarak yang relatif kecil. Adanya angin yang makin ke atas makin bertambah kecepatannya dan dengan arah yang berubah secara drastis menyebabkan updraft tadi berputar cepat!
Perubahan arah hanya bisa terjadi di daerah yang gaya Coriolisnya kuat. Fiuh.. beruntunglah kita yang tinggal di daerah tropis dengan gaya Coriolis mendekati nol, kita nggak bakal mengalami tornado…
Kolom udara yang naik dan berputar tadi disebut mesosiklon yang berdiameter 5-10 km. Mesosiklon ini merupakan pusat tekanan rendah yang menghisap udara disekitarnya… akibatnya putaran mesosiklon makin kencang dan menyebabkan mesosiklon menyempit dengan diameter 2-4 m dan juga memanjang. Di tengah mesosiklon yang menyempit ini terbentuklah tornado-tornado “kecil” yang perlahan-lahan turun menembus dasar awan sampai akhirnya mencapai permukaan bumi.
Begitulah cerita bagaimana tornado terbentuk. Cukup rumit ya? Sttt.. sebenarnya ahli meteorologi pun sampai sekarang masih belum bisa merumuskan mekanisme pembentukan tornado yang pakem. Bahasa kerennya, pembentukan tornado masih diselimuti kabut misteri… terutama tentang bagaimana tiba-tiba terbentuk tornado-tornado kecil di tengah mesosiklon. Apakah kamu siap mengungkap misteri ini, hei calon ahli meteorologi Indonesia? :D
No comments:
Post a Comment